Jika si bocah mantan orang Samarinda punya acara yang namanya “John Pantau” Maka diriku yang masih menetap dan tinggal di tepi Mahakam pun Punya acara yang serupa yaitu “Thea Pantau”. Mungkin didalam diriku punya darah Bolang (Bocah Petualang) atau memiliki sedikit jiwa life observer maka yang jadi bahan observasi kali ini adalah rumah sakit. Di sebuah rumah sakit yang agak tersembunyi dari keramaian aku mulai memantau seluk-beluk bangunannya. Dan mulai membedakan bangunan tersebut dengan bangunan rumah sakit dekat rumahku. Hehehe… Ternyata eh ternyata…Ya bagus dikotaku-lahhh… Secara Ibukota gitu lho…
Nah…yang jadi latar belakang diriku bisa punya pikiran untuk kesana hanya karena sebuah mobil ambulance! Loh kok gitu? Karena yang ada diotakku kalo mobil ambulance-nya keren pasti rumah sakitnya keren juga dong. Secara rumah sakit yang menjorok kedalam tersebut memiliki mobil ambulance yang sedap dipandang. Tak dinyana eh diriku tertipu. Tidak seperti yang aku bayangkan…N…Satu hal, Berarti rumah sakit didekat rumah tidak mempunyai nilai seni yang tinggi. Masa…dari jaman penjajahan sampe sekarang kayak gitu-gitu aja. Untuk masalah mobil-mobilan kayaknya harus banyak belajar tuh sama rumah sakit tersembunyi ituhh.
Kenapa sih aku bisa jauh-jauh pergi meneliti kerumah sakit sana segala, kebetulan memang lagi penelitian untuk bahan skripsiku (yang ini penelitian beneran)… Nah untuk memenuhi hasrat bola lampu yang ada tepat diatas kepalaku. Maka diriku iseng-iseng kesana. Kisahnya mau jadi Andrea Hirata dari kota tepian Mahakam. Amiennn…Piss ahh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TIDAK BERBAU SARA